Kebanyakan diantara kita berfikir jepang adalah sebuah negara yang berpenduduk cerdas dengan berbagai teknolgi yang berhasil diciptakannya. Bahkan tidak sedikit juga, adik2 kecil di Indonesia yang beranggapan jepang adalah negara penghasil Anime terbaik di dunia. Hal tersebut memang bukanlah sesuatu keliru dan memang benar adanya. Tapi yang perlu kita perhatikan adalah bukan bagaimana jepang yang sudah hebat seperti saat ini melainkan bagaimana jepang bisa seperti itu!?
Pendidikan! Itulah jawaban atas pertanyaan tersebut. Kualitas guru dan sistem pendidikan disanalah yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi. Pendidikan adalah hal utama dan menjadi prioritas pemerintah Jepang. Mereka rela melakukan segala hal agar para penerus bangsanya bisa mengenyam pendidikan dengan maksimal sehingga mereka bisa unjuk gigi dan berprestasi di kancah dunia. Nah kisah berikut adalah sebuah realita nyata yang membuktikan keseriusan pemerintahan jepang dalam memperhatkan nasib pemudanya.
Dikisahkan . . .
Selama bertahun-tahun, stasiun yang bernama Kami-Shirataki yang berlokasi di daerah Hokkaido, Japan, hanya mempunyai satu orang penumpang, yaitu seorang gadis sekolah. Kereta tua yang beroperasi di Jepang ini hanya mempunyai 2 tujuan: mengantarkan gadis Jepang ke sekolah dan menjemputnya kembali pulang.
Sekilas terdengar seperti sebuah kisah anime yang populer di Jepang, namun menurut CCTV News, hal tersebut benar adanya dan merupakan keputusan yang diambil oleh Jepang Railways, sebuah perusahaan yang bertugas menggerakan jaringan kereta api di Jepang—sekitar 3 tahun yang lalu.
Pada saat itu, jumlah penumpang di stasiun Kami-Shirataki mengalami penurunan drastis yang dikarenakan lokasinya yang terpencil. Karena hal tersebut, Jepang Railways pun akhirnya bersiap-siap untuk melakukan penutupan stasiun. Namun demikian, mereka tersadar bahwa stasiun tersebut sering dipergunakan setiap harinya oleh seorang gadis untuk pergi bersekolah. Karena hal kecil ini, Jepang Railways pun rela untuk membatalkan penutupan stasiun dan berkomitmen tetap akan mengoperasikannya sampai gadis tersebut lulus sekolah. Bahkan Jepang Railways membuat jadwal khusus untuk keberangkatan dan kepulangan sekolah si gadis. Gadis yang tidak diketahui namanya tersebut diperkirakan akan lulus pada bulan maret. Pada saat itu pulalah stasiun tua ini akan tutup.
Itulah sedikit cuplikan yang mengisahkan tentang bagaimana jepang memperlakukan para penerus bangsanya. Mereka tidak merasa rugi melakukan itu, walapun jika dilihat dari segi financial terdapat ketimpangan namun akan ada hal yang lebih penting dan baik bagi masa depan si anak dan bangsa Jepang itu sendiri.
Source:
http://www.duniaku.net