PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
LANDASAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
A. PENGERTIAN
PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
B. TUJUAN
PAUD bertujuan mengembangkan berbagai potensi
anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
LANDASAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
A. LANDASAN YURIDIS
UUD 1945 pasal 28B ayat 2,
“Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi“
UU No 23 tahun 2002 pasal 9 ayat 1, tentang Perlindungan Anak ,
“Setiap anak berhak memperoleh pendidikan & pengajaran dalam rangka
pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat
dan bakatnya“
UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Bab 1, Pasal 1, Butir 14 dinyatakan bahwa
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian ransangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa:
1. PAUD diselenggarakan sebelum jenjang Pendidikan Dasar
2. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal dan/atau
informal
3. PAUD jalur pendidikan formal: TK, RA atau bentuk lain yang sederajat
4. PAUD jalur pend non formal: KB, TPA, atau bentuk lain yang sederajat
5. PAUD jalur pend informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan
B. LANDASAN FILOSOFIS
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan
manusia.
Pembentukan manusia Pancasilais menjadi orientasi tujuan
pendidikan (manusia Indonesia seutuhnya)
C. LANDASAN KEILMUAN
• Wittrock, perkembangan anak berkaitan dengan perkembangan struktur otak yang sangat penting untuk pengembangan kapasitas berpikir manusia
• Jean Piaget mengemukakan anak belajar melalui interaksi
dengan lingkungannya dan guru berperan sebagai fasilitator
• Lev Vigostsky meyakini pengalaman interaksi sosial sangat
penting bagi perkembangan proses berpikir anak
• Howard Gardner menyatakan tentang kecerdasan jamak
dalam perkembangan manusia
RASIONAL DIADAKANNYA PAUD
Hakikat pendidikan dalam konteks pembangunan nasional
mempunyai fungsi pemersatu bangsa, penyamaan kesempatan, dan pengembangan potensi diri.
Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan reformasi system pendidikan nasional, serta memuat visi, misi, fungsi, tujuan dan strategi pembangunan pendidikan nasional.
Masa usia dini (0-6 tahun) merupakan masa keemasan (golden age) dimana peran stimulasi lingkungan yang kondusif dan dilakukan dengan cara bermain akan dapat mengembangkan pertumbuhan otak dan seluruh potensi anak. Karena:
merupakan masa peka bagi anak. Masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama.
merupakan masa perkembangan kecerdasan yang pesat.
Kecerdasan pada masa ini dapat meningkat dari 50% menjadi
80%.
Banyak manfaat bagi anak yang bersekolah di TK, a.l:
hampir seluruh aspek perkembangan anak tumbuh dan
berkembang lebih baik dibandingkan anak yang tidak masuk TK
memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak masuk TK
tidak akan mengalami pengulangan kelas saat di kelas I
dibandingkan anak yang tidak masuk TK
lebih siap bersekolah dibandingkan anak yang tidak masuk meliputi
1.Pengembangan Pembiasaan
2.Pengembangan Kemampuan Dasar
1.Pembiasaan
Merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi
kebiasaan yang baik
meliputi aspek perkembangan moral dan nilai-nilai agama, serta pengembangan sosial, emosional, dan kemandirian
dilakukan dengan cara:
a.Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan setiap hari
b.Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dilakukan secara
spontan
c.Kegiatan teladan adalah kegiatan yang dilakukan dengan
memberi contoh yang baik kepada anak
d.Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang direncanakan
dalam kegiatan pembelajaran
2.Pengembangan Kemampuan Dasar
Merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru
untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak
sesuai dengan tahap perkembangannya
pelaksanaannya dengan diprogramkan dalam perencanaan semester, mingguan dan harian (SKM & SKH)
meliputi aspek perkembangan:
a. Berbahasa
b. Kognitif
c. Fisik/Motorik
d. Seni
2.Pengembangan Kemampuan Dasar
Merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya
pelaksanaannya dengan diprogramkan dalam perencanaan semester, mingguan dan harian (SKM & SKH)
meliputi aspek perkembangan:
a. Berbahasa
b. Kognitif
c. Fisik/Motorik
d. Seni
ASAS-ASAS PEMBELAJARAN PAUD
1. Asas Apersepsi
Pembelajaran dengan memperhatikan pengetahuan dan pengalaman awal/sebelumnya yang dimiliki anak agar hasil belajar optimal
2. Asas Kekongkritan
Pembelajaran dg menggunakan berbagai media dan sumber
belajar nyata agar pembelajaran menjadi bermakna
3. Asas Motivasi
Pembelajaran yang dirancang sesuai dengan kebutuhan, minat
dan kemauan anak agar anak memiliki dorongan untuk
belajar.
4. Asas Kemandirian
Pembelajaran yg dirancang untuk mengembangkan kemandirian
anak dan memecahkan masalah yg dihadapinya
5. Asas Kerjasama (Kooperatif)
Pembelajaran yang dirancang untuk mengembangkan
keterampilan sosial anak melalui bekerja sama
6. Asas Individualisasi
Pembelajaran yang dirancang dg memperhatikan perbedaan
individu
7. Asas Korelasi
Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan antara aspek
pengembangan satu dengan lainnya saling berkaitan/terpadu
8. Asas Belajar Sepanjang Hayat
Pembelajaran yang dirancang untuk membekali anak agar bisa belajar sepanjang hayat dan mendorong anak selalu ingin dan berusaha belajar kapanpun dan dimana pun
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PAUD
1. Pengaturan Ruangan Kelas
Beberapa hal yg perlu diperhatikan:
susunan meja kursi bersifat f leksibel & dpt berubah-ubah
Pada waktu kegiatan tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat
duduk di tikar/karpet
Penyediaan alat bermain/sumber belajar harus disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
Pengelompokkan meja disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga cukup ruang gerak bagi anak didik.
Dinding dpt digunakan utk menempelkan hasil karya anak
Peletakan dan penyimpanan alat bermain/sumber belajar
diatur sesuai dengan fungsinya
2. Pengorganisasian Anak Didik
Dapat dilaksanakan dalam bentuk:
a. Kegiatan klasikal
Kegiatan yang dilakukan oleh seluruh anak dalam satu kelas, dalam
satu satuan waktu dengan kegiatan yang sama. Misalnya: kegiatan
awal dan akhir dengan menggunakan metode menyanyi, bercakap-
cakap, bercerita, dll
b. Kegiatan kelompok
Dalam satu satuan waktu tertentu terdapat beberapa kelompok anak melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Misalnya: biasanya
dilaksanakan pada kegiatan inti, dimana terdapat beberapa kegiatan
dan antar kelompok melakukan kegiatan yang berbeda
c. Kegiatan individual
Setiap anak dimungkinkan memilih kegiatan sesuai dengan minat
dan kemampuan masing-masing. Misalnya: anak yang senang
membaca, memilih area membaca dan menulis.
3. Pengaturan Alat/Sumber Belajar
Dibedakan menjadi 2 kelompok:
• Alat/sumber belajar di dalam ruangan/kelas
1. Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman
2. Pembelajaran Kelompok dengan Sudut-sudut Kegiatan
3. Pembelajaran berdasarkan minat
• Alat/sumber belajar di luar ruangan/kelas
Alat permainan untuk memupuk perkembangan
motorik, intelektual, sosial dan emosional. Misalnya
jungkitan, ayunan, papan peluncur, papan titian, bak
pasir/air dg perlengkapannya, bola besar/kecil, alat
pertukangan, kebun/tanaman, binatang peliharaan,
taman lalu lintas & kendaraannya, jala panjatan, dll
Alat/sumber Belajar di Dalam Ruangan/Kelas
1. Pembelajaran Kelompok dg Kegiatan Pengaman
Kegiatan yang dimaksudkan agar anak yang telah menyelesaikan tugas terlebih dahulu diperbolehkan bermain dengan kegiatan pengaman agar tidak
mengganggu teman yang belum selesai dengan tugasnya.
Alat bermain pada kegiatan pengaman a.l.: balok-balok bangunan, mainan konstruksi, mcam-macam
kendaraan, kotak menara, alat pertukangan, leg puzzle,
permainan pola dll.
2. Pembelajaran Kelompok dg Sudut-sudut Kegiatan
•Sudut Keluarga
Alat permainan kerumah-tanggaan, misalnya meja kursi
tamu/makan, peralatan makan, peralatan memasak, perabotan
kamar tidur, peralatan setrika, dll
•Sudut Alam Sekitar dan Pengetahuan
Alat permainan pengenalan lingkungan dan pengetahuan alam,
misalnya aquarium & kelengkapannya, timbangan, biji-bijian,
batu-batuan, gambar proses pertumbuhan binatang/tanaman,
benda-benda laut, magnit, kaca pembesar, dll
•Sudut Pembangunan
Alat permainan konstruksi, misalnya balok-balok bangunan,
alat pertukangan, alat transportasi, permainan lego, menara
gelang, permainan pola, kotak menara, dll
•Sudut Kebudayaan
Alat permainan bersifat kebudayaan Indonesia, misalnya alat musik angklung, perkusi, buku bergambar binatang/tanaman nusantara, buku pengetahuan, peralatan untuk kreativitas, dll
•Sudut Ketuhanan
Alat-alat permainan bersifat keagamaan/kepercayaan, misalnya alat beribadah, maket rumah ibadah, gambar tentang tata cara beribadah, dll
3. Pembelajaran berdasarkan Minat
Area Agama
Area Balok
Area Berhitung/Matematika
Area IPA
Area Musik
Area Bahasa
Area Membaca dan Menulis
Area Drama
Area Pasir/Air
Area Seni dan Motorik
METODE PEMBELAJARAN DI TK
1. Metode Bercerita
2. Metode Bercakap-cakap
3. Metode Tanya Jawab
4. Metode Karyawisata
5. Metode Demonstrasi
6. Metode
Sosiodrama/Bermain
7. Metode Eksperimen
8. Metode Proyek
9. Metode Pemberian Tugas
MASALAH-MASALAH
ABK USIA DINI
Tunanetra
1. Keterbatasan dalam konsep dan pengalaman
baru.
2. Keterbatasan dalam berinteraksi dengan
lingkungan
3. Keterbatasan dalam mobilitas.
Kebutuhan Layanan
Kebutuhan akan pengalaman kongkrit.
Kebutuhan akan pengalaman memadukan
Kebutuhan akan berbuat dan bekerja dalam belajar.
B. Tunarungu
• Artikulasi bicaranya jelek.
• Pertanyaan yang mudah kurang tepat jawabannya.
• Sering mengeluh tentang sakit telinganya
• Pada situasi bicara biasa anak sering salah dalam
merespon dan perhatiannya.
• Mendengar lebih jelas bila menghadapkan mukanya
kepada yang diajak bicara.
• Sering meminta diulangi apa yang diucapkan pembicara.
• Bila mendengarkan radio ia sering memutar keras-keras
dan untuk orang normal sudah melebihi batas.
Kebutuhan : latihan bicara dan mendengar
TUNAGRAHITA
Kecerdasan
Adaptasi sosial
ADL
Kebutuhan Layanan :
Stimulasi kognitif
Belajar bergaul
Latihan ADL
TUNADAKSA
Keterbatasan gerak sendi
Keterbatasan mobilitas
ADL
Kebutuhan Layanan :
Bina Diri dan Bina Gerak
TUNALARAS
Adaptasi sosial
Emosional
Anti sosial
Kebutuhan Layanan :
Modifikasi perilaku
LANDASAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
A. PENGERTIAN
PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
B. TUJUAN
PAUD bertujuan mengembangkan berbagai potensi
anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
LANDASAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
A. LANDASAN YURIDIS
UUD 1945 pasal 28B ayat 2,
“Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi“
UU No 23 tahun 2002 pasal 9 ayat 1, tentang Perlindungan Anak ,
“Setiap anak berhak memperoleh pendidikan & pengajaran dalam rangka
pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat
dan bakatnya“
UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Bab 1, Pasal 1, Butir 14 dinyatakan bahwa
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian ransangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa:
1. PAUD diselenggarakan sebelum jenjang Pendidikan Dasar
2. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal dan/atau
informal
3. PAUD jalur pendidikan formal: TK, RA atau bentuk lain yang sederajat
4. PAUD jalur pend non formal: KB, TPA, atau bentuk lain yang sederajat
5. PAUD jalur pend informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan
B. LANDASAN FILOSOFIS
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan
manusia.
Pembentukan manusia Pancasilais menjadi orientasi tujuan
pendidikan (manusia Indonesia seutuhnya)
C. LANDASAN KEILMUAN
• Wittrock, perkembangan anak berkaitan dengan perkembangan struktur otak yang sangat penting untuk pengembangan kapasitas berpikir manusia
• Jean Piaget mengemukakan anak belajar melalui interaksi
dengan lingkungannya dan guru berperan sebagai fasilitator
• Lev Vigostsky meyakini pengalaman interaksi sosial sangat
penting bagi perkembangan proses berpikir anak
• Howard Gardner menyatakan tentang kecerdasan jamak
dalam perkembangan manusia
RASIONAL DIADAKANNYA PAUD
Hakikat pendidikan dalam konteks pembangunan nasional
mempunyai fungsi pemersatu bangsa, penyamaan kesempatan, dan pengembangan potensi diri.
Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan reformasi system pendidikan nasional, serta memuat visi, misi, fungsi, tujuan dan strategi pembangunan pendidikan nasional.
Masa usia dini (0-6 tahun) merupakan masa keemasan (golden age) dimana peran stimulasi lingkungan yang kondusif dan dilakukan dengan cara bermain akan dapat mengembangkan pertumbuhan otak dan seluruh potensi anak. Karena:
merupakan masa peka bagi anak. Masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama.
merupakan masa perkembangan kecerdasan yang pesat.
Kecerdasan pada masa ini dapat meningkat dari 50% menjadi
80%.
Banyak manfaat bagi anak yang bersekolah di TK, a.l:
hampir seluruh aspek perkembangan anak tumbuh dan
berkembang lebih baik dibandingkan anak yang tidak masuk TK
memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak masuk TK
tidak akan mengalami pengulangan kelas saat di kelas I
dibandingkan anak yang tidak masuk TK
lebih siap bersekolah dibandingkan anak yang tidak masuk meliputi
1.Pengembangan Pembiasaan
2.Pengembangan Kemampuan Dasar
1.Pembiasaan
Merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi
kebiasaan yang baik
meliputi aspek perkembangan moral dan nilai-nilai agama, serta pengembangan sosial, emosional, dan kemandirian
dilakukan dengan cara:
a.Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan setiap hari
b.Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dilakukan secara
spontan
c.Kegiatan teladan adalah kegiatan yang dilakukan dengan
memberi contoh yang baik kepada anak
d.Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang direncanakan
dalam kegiatan pembelajaran
2.Pengembangan Kemampuan Dasar
Merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru
untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak
sesuai dengan tahap perkembangannya
pelaksanaannya dengan diprogramkan dalam perencanaan semester, mingguan dan harian (SKM & SKH)
meliputi aspek perkembangan:
a. Berbahasa
b. Kognitif
c. Fisik/Motorik
d. Seni
2.Pengembangan Kemampuan Dasar
Merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya
pelaksanaannya dengan diprogramkan dalam perencanaan semester, mingguan dan harian (SKM & SKH)
meliputi aspek perkembangan:
a. Berbahasa
b. Kognitif
c. Fisik/Motorik
d. Seni
ASAS-ASAS PEMBELAJARAN PAUD
1. Asas Apersepsi
Pembelajaran dengan memperhatikan pengetahuan dan pengalaman awal/sebelumnya yang dimiliki anak agar hasil belajar optimal
2. Asas Kekongkritan
Pembelajaran dg menggunakan berbagai media dan sumber
belajar nyata agar pembelajaran menjadi bermakna
3. Asas Motivasi
Pembelajaran yang dirancang sesuai dengan kebutuhan, minat
dan kemauan anak agar anak memiliki dorongan untuk
belajar.
4. Asas Kemandirian
Pembelajaran yg dirancang untuk mengembangkan kemandirian
anak dan memecahkan masalah yg dihadapinya
5. Asas Kerjasama (Kooperatif)
Pembelajaran yang dirancang untuk mengembangkan
keterampilan sosial anak melalui bekerja sama
6. Asas Individualisasi
Pembelajaran yang dirancang dg memperhatikan perbedaan
individu
7. Asas Korelasi
Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan antara aspek
pengembangan satu dengan lainnya saling berkaitan/terpadu
8. Asas Belajar Sepanjang Hayat
Pembelajaran yang dirancang untuk membekali anak agar bisa belajar sepanjang hayat dan mendorong anak selalu ingin dan berusaha belajar kapanpun dan dimana pun
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PAUD
1. Pengaturan Ruangan Kelas
Beberapa hal yg perlu diperhatikan:
susunan meja kursi bersifat f leksibel & dpt berubah-ubah
Pada waktu kegiatan tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat
duduk di tikar/karpet
Penyediaan alat bermain/sumber belajar harus disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
Pengelompokkan meja disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga cukup ruang gerak bagi anak didik.
Dinding dpt digunakan utk menempelkan hasil karya anak
Peletakan dan penyimpanan alat bermain/sumber belajar
diatur sesuai dengan fungsinya
2. Pengorganisasian Anak Didik
Dapat dilaksanakan dalam bentuk:
a. Kegiatan klasikal
Kegiatan yang dilakukan oleh seluruh anak dalam satu kelas, dalam
satu satuan waktu dengan kegiatan yang sama. Misalnya: kegiatan
awal dan akhir dengan menggunakan metode menyanyi, bercakap-
cakap, bercerita, dll
b. Kegiatan kelompok
Dalam satu satuan waktu tertentu terdapat beberapa kelompok anak melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Misalnya: biasanya
dilaksanakan pada kegiatan inti, dimana terdapat beberapa kegiatan
dan antar kelompok melakukan kegiatan yang berbeda
c. Kegiatan individual
Setiap anak dimungkinkan memilih kegiatan sesuai dengan minat
dan kemampuan masing-masing. Misalnya: anak yang senang
membaca, memilih area membaca dan menulis.
3. Pengaturan Alat/Sumber Belajar
Dibedakan menjadi 2 kelompok:
• Alat/sumber belajar di dalam ruangan/kelas
1. Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman
2. Pembelajaran Kelompok dengan Sudut-sudut Kegiatan
3. Pembelajaran berdasarkan minat
• Alat/sumber belajar di luar ruangan/kelas
Alat permainan untuk memupuk perkembangan
motorik, intelektual, sosial dan emosional. Misalnya
jungkitan, ayunan, papan peluncur, papan titian, bak
pasir/air dg perlengkapannya, bola besar/kecil, alat
pertukangan, kebun/tanaman, binatang peliharaan,
taman lalu lintas & kendaraannya, jala panjatan, dll
Alat/sumber Belajar di Dalam Ruangan/Kelas
1. Pembelajaran Kelompok dg Kegiatan Pengaman
Kegiatan yang dimaksudkan agar anak yang telah menyelesaikan tugas terlebih dahulu diperbolehkan bermain dengan kegiatan pengaman agar tidak
mengganggu teman yang belum selesai dengan tugasnya.
Alat bermain pada kegiatan pengaman a.l.: balok-balok bangunan, mainan konstruksi, mcam-macam
kendaraan, kotak menara, alat pertukangan, leg puzzle,
permainan pola dll.
2. Pembelajaran Kelompok dg Sudut-sudut Kegiatan
•Sudut Keluarga
Alat permainan kerumah-tanggaan, misalnya meja kursi
tamu/makan, peralatan makan, peralatan memasak, perabotan
kamar tidur, peralatan setrika, dll
•Sudut Alam Sekitar dan Pengetahuan
Alat permainan pengenalan lingkungan dan pengetahuan alam,
misalnya aquarium & kelengkapannya, timbangan, biji-bijian,
batu-batuan, gambar proses pertumbuhan binatang/tanaman,
benda-benda laut, magnit, kaca pembesar, dll
•Sudut Pembangunan
Alat permainan konstruksi, misalnya balok-balok bangunan,
alat pertukangan, alat transportasi, permainan lego, menara
gelang, permainan pola, kotak menara, dll
•Sudut Kebudayaan
Alat permainan bersifat kebudayaan Indonesia, misalnya alat musik angklung, perkusi, buku bergambar binatang/tanaman nusantara, buku pengetahuan, peralatan untuk kreativitas, dll
•Sudut Ketuhanan
Alat-alat permainan bersifat keagamaan/kepercayaan, misalnya alat beribadah, maket rumah ibadah, gambar tentang tata cara beribadah, dll
3. Pembelajaran berdasarkan Minat
Area Agama
Area Balok
Area Berhitung/Matematika
Area IPA
Area Musik
Area Bahasa
Area Membaca dan Menulis
Area Drama
Area Pasir/Air
Area Seni dan Motorik
METODE PEMBELAJARAN DI TK
1. Metode Bercerita
2. Metode Bercakap-cakap
3. Metode Tanya Jawab
4. Metode Karyawisata
5. Metode Demonstrasi
6. Metode
Sosiodrama/Bermain
7. Metode Eksperimen
8. Metode Proyek
9. Metode Pemberian Tugas
MASALAH-MASALAH
ABK USIA DINI
Tunanetra
1. Keterbatasan dalam konsep dan pengalaman
baru.
2. Keterbatasan dalam berinteraksi dengan
lingkungan
3. Keterbatasan dalam mobilitas.
Kebutuhan Layanan
Kebutuhan akan pengalaman kongkrit.
Kebutuhan akan pengalaman memadukan
Kebutuhan akan berbuat dan bekerja dalam belajar.
B. Tunarungu
• Artikulasi bicaranya jelek.
• Pertanyaan yang mudah kurang tepat jawabannya.
• Sering mengeluh tentang sakit telinganya
• Pada situasi bicara biasa anak sering salah dalam
merespon dan perhatiannya.
• Mendengar lebih jelas bila menghadapkan mukanya
kepada yang diajak bicara.
• Sering meminta diulangi apa yang diucapkan pembicara.
• Bila mendengarkan radio ia sering memutar keras-keras
dan untuk orang normal sudah melebihi batas.
Kebutuhan : latihan bicara dan mendengar
TUNAGRAHITA
Kecerdasan
Adaptasi sosial
ADL
Kebutuhan Layanan :
Stimulasi kognitif
Belajar bergaul
Latihan ADL
TUNADAKSA
Keterbatasan gerak sendi
Keterbatasan mobilitas
ADL
Kebutuhan Layanan :
Bina Diri dan Bina Gerak
TUNALARAS
Adaptasi sosial
Emosional
Anti sosial
Kebutuhan Layanan :
Modifikasi perilaku