-->

Cara Mengajar Siswa dengan Gangguan Perilaku

Cara Mengajar Siswa dengan Gangguan Perilaku - Siswa yang menderita gangguan emosional dan perilaku, atau lebih dikenal dengan "Emotional and Behavior Disorders", sangat sering merasa kesulitan untuk mengendalikan perilaku mereka saat berada di kelas. Gangguan prilaku pada anak-anak umumnya dikarenakan tidak memiliki kontrol impuls dan keseimbangan emosional yang diperlukan dalam menangani interaksi sosial dengan siswa lain secara efektif. Hal ini tentunya menjadi suatu tantangan bagi seorang guru, terutama lagi pada saat mengajar di kelas inklusif di mana hanya sebagian sebagian besar siswa memiliki ganngguan prilaku. Baca juga : Cara mengajar dikelas yang terkenal gaduh

Cara Mengajar Siswa dengan Gangguan Perilaku

Pada saat menajar anak dengan gangguan prilaku menjadi suatu bentuk tangtangan yang besar bagi seorang guru, ada beberap cara dan metode untuk para guru agar pembelajaran di kelas menjadi baik dan sesaui dengan yang diharapkan. Gangguan perilaku siswa dapat dikelola dan dikendalikan dengan menerapkan rencana pengelolaan kelas yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan khusus dari siswa tersebut.

Berikut adalah lima strategi yang efektif yang digunakan guru untuk mengelola kelas yang didalamnya terdapat sekelompok anak dengan gangguan prilaku:

1. Aturan kelas simpel dan jelas

Siswa dengan gangguan prilaku kemungkinan besar akan merasa jenuh jika anda memaksakan begitu banyak daftar aturan yang rumit. Cobalah untuk menjadikan pedoman kelas anda sesederhana mungkin - tidak lebih dari 3 sampai 5 aturan. Contohnya:
  • Tepat waktu 
  • Melakukan yang terbaik
  • Bersikap sopan kepada guru
  • Saling Menghormati sesama teman
Selain aturan yang sederhana dan jelas, harus juga dibarengi dengan kegiatan mengajar yang sederhana dan jelas pula. Terapkan kegiatan belajar dikelas yang tidak memiliki arah yang rumit dan memungkinkan siswa untuk berperan aktif di dalam kelas.

2.  Berikan Reward terhadap perilaku positif

Cobalah untuk memeberikan reward atas keberhasilan siswa dianding lebih menonjolkan hukuman atas kesalahan mereka. Ketika para para siswa ini menerima sesuatu yang positif dan bermanfaat, mereka mulai melihat bahwa ada manfaat positif jika mereka berperilaku baik. Dan pada gilirannya mereka akan termotivasi untuk melakukan sesuatu yang baik.

3. Luangkan Waktu untuk Beristirahat

Meluangkan waktu untuk berhenti mengajar akan memungkinkan siswa untuk mengejar ketinggalan pelajaran. Berilah mereka waktu untuk menyelesaikan tugas yang belum mereka kerjakan.  Selain itu, dengan meluangkan waktu untuk berhenti mengajar akan memberikan waktu beristirahat bagi siswa yang telah menyelesaikan semua pelajaran.

4. Perlakuan yang adil untuk semua

Siswa dengan Gangguan Emosional dan Perilaku sering tidak merespon dengan baik terhadap situasi yang tampak tidak adil terhadap mereka. Hal ini dapat memicu aliran emosi negatif dan perilaku menyimpang. Jika siswa ini merasa mereka tidak diperlakukan secara adil maka hal tersebut akan sangat memberikan efek yang buruk.

5. Gunakan strategi motivasi

Sayangnya, Para siswa dengan gangguan emosional dan perilaku siswa cenderung memiliki banyak pengalaman negatif di sekolah. Oleh karena itu mereka menjadi kurangan bersemangat atau termotivasi untuk mencoba menjadi siswa berprestasi. Untuk menghindari perilaku tersebut, ambil beberapa langkah tambahan yang sekiranya mampu meningkatkan minat serta motivasi belajar siswa. Berikan rewards terhadap kerja keras yang berhasil mereka lakukan. Hal ini dapat memberikan siswa suatu bentuk motivasi untuk berprestasi di kelas.
 
Next article Next Post
Previous article Previous Post