-->

Pentingnya Mengenalkan Profesi Pada Anak

Mengenalkan Dan Menggali Potensi Anak Pada Anak Usia Dini

Bagi orang tua maupun pendidik tentunya sangat penting untuk Mengenalkan Profesi pada Anak , hal ini diperlukan Untuk menggali Potensi pada anak di usia dini,

Sebagai contoh Cobalah eksperimen berikut ini. Minta kepada anak di kelas untuk menuliskan sebuah profesi, atau tuliskan profesinya nanti ketika sudah dewasa. Setelah itu kumpulkan dan teliti berapa anak yang menyebutkan atau menuliskan profesi di luar insinyur, dokter dan tentara? Hampir dapat dipastikan bahwa sebanyak 50% lebih anak-anak kita hanya mengenal ketiga profesi tadi.

Mengapa bisa demikian?

Setidaknya ada 3 penyebab sehingga mereka bisa demikian. Anak cenderung apa adanya. Apa yang disampaikan atau diajarkan guru, maka itulah yang menjadi pengetahuannya. Artinya, guru tidak mencoba untuk mengenalkan jenis profesi lain kepada siswanya, karena mungkin saja guru juga tidak memiliki referensi yang cukup.

Penyebab kedua, berkait dengan yang pertama tadi, anak sangat mendengarkan gurunya ketimbang orang lain bahkan orangtuanya sendiri. Jadi, meski ia mendapat referensi akan profesi lain dari orangtuanya, tetap saja yang ia jadikan patokan adalah apa yang disampaikan gurunya. (Anak lebih sering mengatakan, “Kata bu guru bukan begitu,” kepada orangtuanya, ketimbang, “Kata ibu/ayah tidak begitu,” kepada gurunya).

Penyebab terakhir dan mungkin paling esensi adalah dikarenakan anak belum terlalu memikir soal profesi. Mereka tidak pernah membayangkan bahwa kelak mereka harus bekerja. Apa itu bekerja dan pekerjaan? Perlukah mereka mengetahuinya? Belum. Belum saatnya mereka dipahamkan soal konsep bekerja. Yang perlu mereka ketahui hanyalah beragamnya profesi, agar mereka mulai memilih dan menyukai layaknya super hero.

Ya, terpenting adalah membangun angan dan imajinasi mereka sesuai dengan kesenangan dan bakat masing-masing. Sebuah profesi juga dapat diperkenalkan seperti super hero, tekankan betapa pentingnya, betapa jagonya profesi tersebut sehingga diperlukan karena bisa membantu orang banyak. Jadi yang diperkenalkan bukan teknis pekerjaannya melainkan fungsinya, agar anak mulai tertanamkan bahwa profesi itu bukan sekadar pekerjaan melainkan memiliki fungsi.

Contoh profesi guru, bukan sekadar sebuah pekerjaan mengajar di sekolah dari jam 7 hingga jam 2 siang, misalnya. Tapi kenalkan bahwa profesi guru itu fungsinya mencerdaskan anak bangsa. Kenalkan sebuah profesi layaknya seorang super hero, sehingga anak lebih tertarik.

Karena guru sulit mempresentasikan profesi lain kepada anak (hanya bisa memberi gambaran umum tentang sebuah profesi), maka ada baiknya dengan mengundang seseorang yang akan memperkenalkan profesinya, misal: seorang perawat, wartawan, polisi, pejabat publik, atlit, pelakon, dan sebagainya. Selain memperkenalkan apa dan bagaimana profesi tersebut, meyakinkan akan pentingnya profesi tersebut khususnya bagi banyak orang, juga melatih atau mengajak anak untuk praktik langsung agar lebih memahami profesi tersebut. Misalkan jika perawat maka anak diajarkan bagaimana cara memeriksa pasien, jika wartawan mengajarkan menulis, polisi mengajarkan cara mengatur lalu lintas, dan sebagainya. Lambat laun anak lebih memahami dan mengenal ternyata banyak sekali profesi yang ada.

Di beberapa sekolah sudah mulai dipraktikkan dengan sebutan program “Profile Day”. SD Muhammadiyah Macanan sendiri sudah pernah mengundang beberapa profesi seperti: penyiar, seniman, wartawan, guru, tentara, aktor, aktifis sosial dll.

Semoga bermanfaat 🙂

*Penulis : Ailis Safitri (SD Muhammadiyah Macanan, Sleman)
Next article Next Post
Previous article Previous Post